Sosok figur publik yang kerap disematkan kepada para pemain PERSIB membuat pelatih Djadjang Nurdjaman ikut berkomentar. Kepada anak asuhnya, Djadjang mengingatkan agar tetap membumi.
Di kalangan pemain PERSIB, misalnya. Bobotoh
yang memiliki antusias tinggi berani meminta tanda tangan dan foto
bersama kemanapun pemain berada. Bisa di mes, stadion maupun lapangan
tempat sesi latihan.
"Saya pikir dukungan dan antusias kepada PERSIB adalah karena nama besar PERSIB.
Kalau dibilang nyaman atau tidak, kita sebagai figur publik harus siap.
Kita harus nyaman dan ramah, karena itu pun menjadi kebanggana bagi
pemain," kata Djadjang.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini
mengaku, saat waktu-waktu tertentu pemain terkadang suka ada yang
mengeluh dengan kondisi seperti itu, namun sebagai pemain profesional,
keluhan itu akan hilang dengan sendirinya.
"Memang ada yang merasa begitu. Hanya kan sebagai pemain
profesional mereka tidak bisa menutup diri, karena klub besar lain pun
demikian (tidak risih atau terganggu)," jelasnya.
Ia pun menegaskan, sebagai pelatih, dirinya tidak membatasi Bobotoh yang ingin meminta tanda tangan dan foto bersama anak asuhnya. Namun tentunya selama tidak mengganggu.
"Yang paling penting, khususnya bagi anak sekolah, jangan sampai sekolahnya terganggu apalagi bolos demi ketemu pemain PERSIB," tegasnya.
Mantan pemain PERSIB era 80-an ini pun mengatakan, dukungan serta fanatisme Bobotoh kepada PERSIB
sangat besar sejak dahulu. Meski sejak tahun 2000-an, dukungan itu
lebih bervariasi, salah satunya dengan mudahnya mengabadikan lewat foto
bersama.