Meski mendapat sorotan berbagai pihak, namun DPRD Kab. Bandung akan
tetap menggelar sejumlah rapat panitia khusus (Pansus) di sejumlah hotel
di Kota Bandung.DPRD beralasan hanya hotel-hotel di Kota Bandung yang
mampu memberikan dana talangan karena pencairan dana kegiatan DPRD
selalu terlambat.
“Kita bukan bicara masalah mewah atau tidak melainkan efektivitas kerja kalau menggunakan hotel. Rapat-rapat di hotel bisa dimulai dari pagi hari sampai malam hari bahkan sering sampai dinihari, sedangkan kalau di gedung DPRD kerap banyak gangguan,” kata Ketua DPRD Kab. Bandung, H. Toto Suharto, Jumat (27/9/2013).
Lebih jauh H. Toto mengatakan, dalam beberapa minggu ini anggota DPRD Kab. Bandung melaksanakan rapat-rapat pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) di hotel Kota Bandung. “Pembahasan juga termasuk evaluasi penyerapan APBD tahun 2013. Pembahasan RAPBD-P dimulai dari tingkat komisi-komisi dilanjutkan dengan Badan Anggaran (Bangar). Kita berkejaran dengan waktu karena harus segera mengesahkan RAPBD-P tahun 2013 ini,” ujarnya.
Menurut H. Toto, pembahasan RAPBD-P di hotel Kota Bandung karena hanya hotel-hotel Kota Bandung yang berani memberikan dana talangan terlebih dulu. “Pembayaran pemakaian hotel baik makanan maupun ruangan bisa dilakukan sebulan bahkan dua bulan kemudian. Sampai saat ini hanya hotel-hotel di Kota Bandung yang berani memberikan dana talangan dulu sebelum dibayar dengan dana APBD,” tuturnya.