Indonesia perlu membangkitkan semangat perjuangan pada tahun 1945
untuk menghadapi era globalisasi abad 21. Supaya menjadi negara menegah
di tataran dunia, Indonesia perlu memanfaatkan globalisasi untuk
mengembangkan potensi.
"Jangan posisikan globalisasi sebagai ancaman. Justru, harus
sebaliknya," ucap Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti
Djalal saat berkunjung ke Redaksi Pikiran Rakyat, Jalan Soekarno-Hatta
147, Bandung, Senin (16/9/2013). Saat berkunjung ke Redaksi "PR",
rombongan Dino Pati Djalal disambut Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat,
Islaminur Pempasa.
Mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Dino mengusung konsep "Indonesia Unggul 45-21". Unggul dalam pemanfaatan peluang globalisasi, dan unggul membangkitkan perekonomian nasional.
Dino menilai, dibandingkan negara lain, Indonesia unggul pada sektor pangan, energi, dan industri kreatif. Komoditas tersebut sangat potensial mengangkat posisi Indonesia di kawasan internasional.
Sementara dalam upaya mengunggulkan perekonomian masyarakat, pihaknya akan menambah jumlah pengusaha hingga berjumlah empat juta. Efek jumlah pengusaha yang mencapai satu per lima jumlah penduduk Indonesia, bisa menghilangkan angka kemiskinan absolut.
Mengenai peluang keikutsertaan dalam konvensi, Dino optimistis konsep "Indonesia Unggul 45-21" dapat diterima baik oleh masyarakat. Saat disinggung para peserta lain pada konvensi, menurutnya, bukan sebagai pesaing.
"Saya bersahabat dengan beberapa peserta lain, seperti Pak Dahlan (Iskan), Anies (Baswedan). Dengan keikutsertaan konvensi, keterikatan kami bisa semakin kompak," ucap Dino.