BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (5/13) menyatakan status waspada untuk aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. Status ini ditetapkan setelah serangkaian aktivitas berupa letupan terjadi selama kurang lebih 10 menit.
"Iya betul, tadi pagi ada peningkatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Roni Rudiana yang dihubungi melalui telepon.
"Memang tadi ada gejolak berupa letupan di sekitar 10 menit lah. Aktivitasnya kalau dilihat dari seismograf terlihat 50 milimeter," katanya lagi.
Aktivitas berupa letupan selama 10 menit ini, kata dia, sebelumnya tidak ada gejala dulu.
Semenjak dinaikkan statusnya dari normal menjadi waspada, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap para pedagang di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
"Kita sudah amankan area. Tidak ada aktivitas. Radius 1,5 kilometer sudah steril. Sekarang sudah normal 'nggak' ada kenaikan aktivitas," katanya.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membenarkan, gunung Tangkuban Parahu, mulai Sabtu pagi menunjukkan aktivitasnya berupa "batuk-batuk". Dia mengimbau agar masyarakat tidak panik. Namun, ia menegaskan untuk tetap siaga.
"Ya betul, sudah batuk-batuk ya. Informasinya tadi pagi, ini seperti batuk-batuk biasa," kata Ahmad Heryawan, Sabtu (05/10)
Ia mengatakan, Polda Jabar juga sudah menurunkan pasukan sebanyak satu pleton ke Gunung Tangkuban Parahu.
"Suasana masih terkendali, sudah sangat terkendali. Lalu jarak 1,5 km harus dikosongkan karena tentu kita khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian petugas keamanan setempat juga melakukan langkah-langkah pencegahan," kata Heryawan.
Polda juga sudah menyiapkan pasukan evakuasi, jika diperlukan. Pokoknya kepolisian sudah mengirimkan pasukan satu pleton dan mereka langsung ke TKP. Jadi suasana aman," ujar dia.
Menurut dia, walaupun belum menerima laporan dari BPBD Jabar terkait aktivitas Gunung Tangkuban Parahu tadi pagi, namun sudah ada petugas BPBD yang siaga di sana.
"BPBD, saya belum dapat laporan langsung tapi Insya Allah sudah 'stand by' di sana. Khususnya terkait keperluan logistik jika ada masyarakat yang dievakuasi. Kan itu terkait evakuasi, jika ada masyarakat atau hunian di sana," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau agar para pedagang yang berada di luar kawasan wisata Gunung Tangukuban Parahu untuk tidak mendekati gunung itu dengan radius 1,5 km.
"Paling yang jadi persoalan adalah bagaimana mengevakuasi pedagang di sana," kata Heryawan.