Pemprov Khawatir Tak Bisa Memback-up

Bandung - Pemprov Jabar menyerahkan pengelolaan pengembangan dan penelitian lebih lanjut tentang situs Gunung Padang di Kab. Cianjur kepada pemerintah pusat. Sebab, pengembangan ini akan memerlukan anggaran yang cukup besar. Namun, pemprov juga akan mengeluarkan kebijakan untuk menjaga situs tersebut.

Demikian salah satu kesimpulan pada kegiatan tindak lanjut ekspose Gunung Padang yang digelar sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Jumat (4/10).

"Kita tadi (kemarin, red) sepakat urusan Gunung Padang ini menjadi urusan pemerintah pusat. Ke depan ada SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk cagar budaya. Sehingga bisa ditentukan kawasan mana saja yang akan diteliti dan dikembangkan di Gunung Padang," ungkap Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, yang langsung memimpin acara tersebut.

Ia menjelaskan, alasan utama mengapa masalah Gunung Padang diserahkan ke pemerintah pusat karena anggaran yang akan digunakan cukup besar dan pemprov khawatir tidak bisa mem-back-up seluruhnya. Terlebih situs Gunung Padang diprediksi merupakan situs megalitikum terbesar di Asia.

"Tapi bukan dalam artian kita tidak membantu. Kita tetap akan membantu masalah ini. Dalam sharing anggaran kegiatan biasanya 60 persen dari pemerintah pusat dan 40 persen oleh daerah. Itu untuk pembiayaan dan perencanaan serta rencana induk," jelas Deddy.

Menurutnya, diprediksi luas wilayah dari situs Gunung Padang mencapai 25 ha, sehingga luasnya berbatasan dengan wilayah lain, yakni Kabupaten Sukabumi. Secara fisik, situs yang ada baru pucuknya. Oleh sebab itu, berdasarkan penelitian harus dikupas hingga ke lapisan bawah, tanpa merusak keasliannya.

Ungkap peradaban

Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jabar, Didin Supriadin mengatakan, prinsipnya ia mendukung penelitian situs megalitikum Gunung Padang Kab.Cianjur oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang asalkan tidak merusak situs yang ada.

"Namun, kami juga memiliki beberapa catatan, misalnya tim harus menjelaskan untuk apa penelitian tersebut. Lalu apa saja manfaatnya. Kami juga mengimbau agar pemda menyosialisasikan penelitian terhadap situs megalitikum Gunung Padang ini," kata Didin.

Sementara peneliti TTRM Gunung Padang, Dani Hilman Natawijaya menuturkan, penelitian terhadap situs megalitikum Gunung Padang tidak hanya menghasilkan penemuan bangunan bersejarah, tapi melalui penelitian ini juga akan terungkap kehebatan dan kebesaran peradaban bangsa kita.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »