Malang nian nasib pejalan kaki di Kota Bandung. Selain para pedagang kaki lima, pengendara sepeda motor dan mobil pun kerap menyerobot trotoar.
“Jika trotoar tempat kami berjalan kaki diserobot sepeda motor dan mobil, lalu di mana hak kami sebagai pejalan kaki?” keluh Abah Ade (53), warga Cisaranten Kota Bandung, di pinggir Jl. Soekarno-Hatta Bandung, Sabtu siang (21/12/2013).
Abah Ade gemar jalan kaki setiap hari. Dari Cisaranten sampai Alun- alun Bandung ia suka jalan kaki.
Bahkan, dari Cisaranten ke Kebun Binatang Bandung pun ia berjalan kaki.
Secara umum, katanya, jalan-jalan di Kota Bandung sudah memiliki trotoar. Sayangnya, banyak trotoar yang disalahgunakan oleh masyarakat. Pedagang kaki lima berjualan di atas trotoar, atau para pengendara menyerobot trotoar, memang sudah jadi pemandangan tak aneh. Bahkan, kini orang berjualan mobil di atas trotoar pun sudah tak aneh.
Hasil pemantauan YeahBandung™ menunjukkan, sepanjang Jl. Soekarno-Hatta Bandung, dari perempatan Kiaracondong sampai perempatan Gedebage tak kurang dari tiga titik penjualan mobil bekas di atas trotoar.
Hal ini sudah berlangsung sejak lama. Anehnya, pemandangan sosial yang merugikan kenyamanan para pejalan kaki ini terkesan dibiarkan begitu saja.
“Seharusnya pemerintah melakukan penertiban secara tegas,” Abah Ade berharap. “Khususnya penjual mobil jangan sampai di atas trotoar, karena mobil nyata-nyata menghalangi para pejalan kaki,” imbuhnya