Gerakan Pungut Sampah

Akhir-akhir ini kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat:

"Men, daerah rumah temen saya kemarin kebanjiran!"

"Gila, kota tempat tinggal saudara saya kemarin kena banjir!"

"Alhamdulillah, daerah rumah mantan saya kemarin diserang alien!"

Yap. Fenomena banjir sudah menjadi hal yang lazim didengar di telinga kita. Dari sekian banyak bencana, banjir adalah salah satu bencana yang disebabkan oleh hal sepele, tapi dampaknya bisa bertele-tele. Contoh nyata faktor penyebab terjadinya banjir adalah bungkus gorengan, plastik bekas minuman, potongan alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai, dan beberapa hal kecil lainnya. Iya, semua itu disebut juga dengan sampah. Tapi, bukan itu masalahnya.

Ketika kamu dengan sengaja menyimpan, melempar, atau menjatuhkan sampah tidak pada tempatnya, nah itu masalahnya. Betul. Buang sampah sembarangan.

BE-ES-ES.

Kalau bahasa mandarinnya: Bhu Sham Sheu.

Bhuang Shampah Sheumbarangan.

*Sama aja!* Syit.

Nah, guys, di sini kami mau mencoba menjelaskan betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Kenapa? Karena ketika sampah tergelak di tempat yang bukan seharusnya, maka sampah-sampah itu akan menumpuk dan merusak lingkungan kita. Jangan sampai kalian bilang seperti ini:

"Ah, nggak apa-apa lah, cuma segini."

"Ah, nggak masalah lah, cuma segini."

"Ah, perasaan kemarin cuma segini, kok sekarang jadi segitu?!"

Memang benar apa kata orang bijak, "Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit." Oke lah, mungkin kalian buang sampah sembarangan cuma tiga kali dalam sehari. Misalnya ketika di jalan lagi makan atau minum, terus di sekitar kalian nggak ada tempat sampah. Dan kalian milih membuangnya di jalan dengan alasan: "Nggak apa-apa lah, cuma segini."

Iya, sampah yang kalian buang emang cuma secuil. Tapi kalau "KALIAN" itu jumlahnya lebih dari seribu orang, itu sama artinya dengan lebih dari "SERIBU" sampah yang dibuang di tengah jalan setiap harinya. Iya kalau seribu. Kalau lebih dari itu? Lagian, jumlah penduduk kota Bandung itu buanyak buanget. Berapa? Cari sendiri aja deh infonya. Takutnya kalian kaget kalau dikasih tahu. Coba bayangkan, kalau semua warga Bandung buang sampah sembarangan. Apa masih cuma "segini" doang tuh sampahnya?

Maka, dengan kamu mencoba membuang sampah pada tempatnya, kamu sudah membantu kota Bandung menuju kota yang lebih bersih lagi. Yeah! Selain membuat kota Bandung menjadi bersih, kegiatan membuang sampah pada tempatnya juga bisa mencegah terjadinya banjir! Iya, kita harus melakukan aksi nyata untuk berperang melawan banjir. Bukan cuma berkoar-koar di social media doang! Sering banget kan, waktu kitu buka social media, kita nemu status kayak gini:

"Semoga banjir di Bandung cepat surut. #PrayForBanjirBandung"

"Semoga kondisi yang terkena bencana tidak memakan korban. #PrayForBanjirBandung3Meter"

"Jual iPhone 5s murah langsung COD. #PrayForBanjirBandung"

Ya. Mereka yang kerjaannya cuma main tagar atau hashtag di status social media itu mungkin berpikir, "Wah, saya sudah update status #PrayForBanjirBandung nih. Saya sudah membantu kota Bandung supaya banjirnya cepat surut!"

Preeet. FYI, banjir nggak punya akun social media. Jadi, kamu mau update status sejuta kali dalam sehari pun, banjir nggak bakal surut gitu aja. Ingat, update status bukanlah sarana sulap.

Well, sebenernya kita bisa kok melakukan sesuatu yang lebih daripada cuma update status kayak gitu. Sebenernya kita mampu. Maka dari itu, yuk kita mulai melakukan aksi nyata supaya Bandung menjadi kota yang lebih baik lagi ke depannya. Gimana caranya? Mudah! Kalian bisa kenalan sama @GPSbdg di twitter. Just in case buat yang belum tahu GPS itu apaan, GPS adalah singkatan dari "Gerakan Pungut Sampah", yakni sebuah kegiatan yang dilakukan rutin untuk membersihkan kota Bandung dan mencegah terjadinya banjir. Keren banget, kan? Keren dong!

GPS sendiri mencatat sudah lebih dari 700.000 pelajar sekota Bandung yang menjadi pemimpin GPS Pelajar. Yoi, pelajar-pelajar kota Bandung adalah para pahlawan pencegah banjir. Mereka adalah orang-orang terhormat yang sudah membantu mengindahkan lingkungan kita.


Anak kecil aja udah jadi pahlawan. Kamu kapan?

Buat kamu-kamu yang mau ikutan GPS, kamu bisa mulai dengan memungut sampah yang ada di lingkungan rumah, sekolah, kantor, atau apapun lah itu namanya, yang dekat dengan kamu. Nggak usah jauh-jauh, cukup 10 meter aja. Tapi kalau bisa sih, ya lebih dari itu. Hehe.

Selain membersihkan sampah yang ada di jalanan, kita juga harus membersihkan sampah yang ada di selokan-selokan. Kenapa? Karena itu adalah sampah yang menyebabkan terjadinya banjir. So, kalau selokan dekat rumah kamu banyak sampahnya, langsung bersiin ya! Supaya lingkungan kamu tercegah dari banjir dan jauh dari sumber penyakit. Jangan sampai lingkungan kamu banyak sampahnya seperti ini:


Lingkungan yang banyak sampahnya itu tidak baik, teman-teman.

So, mulai sekarang, mari kita terapkan GPS ke sekitar kita! Guna menciptakan lingkungan yang bersih dan mencegah bencana banjir. Karena sebuah bencana nyata perlu diberantas oleh aksi yang nyata juga.

Anyway, untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, besok bakal ada kegiatan Gerakan Pungut Sampah rame-rame nih.


Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa tanya-tanya ke:

@GPSbdg dan @BDGcleanaction ya.

Terakhir, buat kamu-kamu para cewek, jatuh cintalah pada cowok-cowok yang suka merawat lingkungan. Kebayang, kan? lingkungan aja dijaga. Apalagi hati kamu. Yaelah.

***

Penulis:

Raka Prasetya A

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »