Dampak Industri Tumbuh, Kualitas Air Citarum Menurun

NGAMPRAH, (PRLM).- Kualitas lingkungan semakin menurun di wilayah sungai Citarum. Hal itu mempengaruhi usaha budidaya ikan yang ada di waduk-waduk daerah Kab Bandung Barat.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) KBB, Adiyoto, mengatakan, usaha budidaya ikan yang ada di waduk Saguling serta Cirata saat ini menghadapi masalah kualitas air yang semakin jelek karena terpengaruh pertumbuhan industri.
Dia menjelaskan, sungai Citarum dibendung oleh tiga waduk, yakni Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Jatiluhur. "Dalam perjalanan air di Sungai Citarum, Waduk Saguling ini termasuk daerah hulu. Ibaratnya, waduk itu terkena getah pertama," ujarnya saat dihubungi "PRLM", Sabtu (24/8/2013).
Dia mengatakan, pertumbuhan industri seperti di daerah Majalaya Kab Bandung, hingga area Padalarang berkontribusi terhadap penurunan kualitas air. "Akibatnya, air yang ada di Waduk Saguling, dan Cirata, menjadi tidak memenuhi syarat kelayakan," ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, hal itu menjadi masalah yang lebih kompleks bila mempertimbangkan banyaknya warga yang memanfaatkan Waduk Saguling maupun Cirata untuk usaha budidaya ikan.
Dia mengatakan, sebagian besar budidaya ikan di Waduk Saguling saat ini adalah ikan patin. Perikanan air tawar di KBB berkontribusi sebesar 15-17 persen bagi Jabar secara keseluruhan. Adapun produksi ikan tawar secara keseluruhan di KBB pada tahun 2012 sebesar 35.000 ton, naik dari 33.000 ton pada tahun 2011.


Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/247859

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »