"Museum ini menjadi pusat riset dan kajian kawasan Braga yang memiliki banyak sejarah," kata Tubagus Adhi di lorong bawah tanah Rumah Seni Ropih Jalan Braga Kota Bandung Bandung,
Meski tempatnya berada dibawah tanah dan kurang dikenal oleh banyak orang, museum ini memiliki banyak bukti dan menjadi saksi sejarah dengan benda-benda yang berhasil dikumpulkannya.
Pak Tubagus menjelaskan, museum tersebut menyimpan banyak hasil riset mengenai bangunan heritage, gambar-gambar arsitektur, foto-foto, video, film, dan file-file sejarah lainnya.
"Sebenarnya museumnya itu adalah bangunan-bangunan di kawasan Braga sendiri. Dan ini merupakan tempat dan riset kajian mengenai Braga," tutur Pak Tubagus
Selain itu menurutnya orang-orang yang bermukim di kawasan Braga juga merupakan bagian dari sejarah, karena merekalah yang bisa menceritakan Braga dari masa ke masa.
Sejak didirikan pada tahun 2011 silam, museum ini berhasil mengumpulkan foto-foto Braga ditempat dan suasana yang sama namun ditahun yang berbeda.
"Koleksi ini yang tidak dimiliki oleh siapapun. Perbandingan suasana Braga di tahun yang berbeda bahkan jauh sekali, yakni foto 1930 an dan 1960 an. Tapi dengan suasana dan tempat yang sama," kata beliau.
Melalui museum Braga ini, orang-orang akan lebih mengetahui tentang Braga dan tetap mempertahankan ciri khas Braga.
Selain menjadi wisata heritage, Pak Tubagus berharap masyarakat tetap menjadikan kawasan Braga sebagai tempat berbelanja.
"Kita ingin mengembalikan ciri khas Braga di masa keemasannya. Bagaimana caranya orang-orang mau belanja di toko-toko Braga, karena karakter dan ciri khas Braga itu adalah tempat berbelanja," kata pria berkaos hitam tersebut (Pak Tubagus)