Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengklaim 75 persen irigasi di Jabar dalam kondisi mantap. Kendati demikian, dia terus berupaya untuk memperbaikinya.
"Waktu 2008, kondisi irigasi di Jabar hanya 45 persen. Sekarang sudah 76 persen. Artinya sudah dalam posisi mantap. Tapi kita akan upayakan terus diperbaiki," ujar Heryawan kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (17/10/2013).
Heryawan mengaku tidak mengetahui titik mana saja yang menjadi fokus pembenahan irigasi di Jabar. Yang pasti dia mengklaim seluruh sawah di Jabar sudah ada irigasi.
"Saya tidak tahu mana yang difokuskan yang jelas di setiap sawah itu ada irigasi," tutur Heryawan.
Heryawan menilai perbaikan irigasi hampir sama prosesnya dengan perbaikan jalan. Penanganan pun dilakukan dari mulai pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
"Intinya sama seperti jalan proses perbaikannya. Dari mulai teknis, semiteknis hingga nonteknis. Jadi ada jides (jaringan irigasi desa) dan jitut (Jaringan Irigasi Utama)," jelas Heryawan.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Aher ini menjelaskan mengenai lahan abadi atau lahan basah yang sudah ditentukan oleh peraturan daerah (Perda). Aher menyebut, lahan basah tidak bisa dibangun apapun dan jika melanggar akan mendapatkan hukuman berat.
"Undang-undang tata ruang kita baru disempurnakan 2007. Penata ruang jika membangun di lahan basah itu melanggar. Kalau lahan basah nggak mungkin IMB turun. Lahan basah itu tidak boleh diubah untuk apapun," tegas dia.